DAFTAR ISI :
Beranda
N-J-A-P-A
Sinopsis Jodha Akbar
Tulisan Bebas
Episode 231-234
Setelah terbongkarnya kejahatan Maham Anga,
praktis tidak ada lagi setan yang bergentayangan di dekat Jalal. Atgah
Shah kini menjadi orang kepercayaannya. Jalal menjalankan pemerintahan
dengan baik, dengan dukungan orang-orang baik di sekitarnya. Dia
berusaha menimbang setiap keputusan yang diambilnya dengan keadilan,
tanpa membedakan Hindu atau Muslim. Jalal tidak menghukum Shivani, adik
Jodha, setelah ia tertangkap, meskipun Shivani sudah kabur dengan
pacarnya yang orang biasa, ketika seharusnya dia menikah dengan adik
Jalal. Justru memberi Shivani dan suaminya tempat tinggal dan pekerjaan
yang terhormat di istana.
Jalal menghapus Tax Pilgrimage (salah
satu social reform yang sangat terkenal dari Kaisar Jalaludin di masa
pemerintahannya). Tax pilgrimage atau pajak yatra adalah pajak
perjalanan yang dikenakan pada umat Hindu yang ingin melakukan pemujaan
ke tempat2 ibadah. Kelak ketika anaknya dari Jodha lahir, Jalal juga
menghapus Jizyah, pajak yang dibebankan pada umat non muslim untuk
membantu pemerintah dalam menjamin keamanan dan kesejahteraan mereka.
Kaisar Jalaludin terkenal sebagai pembaharu, penggerak social reform,
yang uniknya, adalah seorang illiterate alias buta huruf. Mungkin itu
sebabnya Mariam Uz Zamani (Jodha), punya wewenang untuk mengakses semua
dokumen pribadi raja. Karena dia hanya mempercayainya untuk membacakan
semua dokumen atau surat2 untuknya.
**belajar sejarah dikit yaakkk**
Suatu malam, di kamar Ruq, dia sedang sibuk merapikan kamar dan merapikan dirinya sendiri.
Ru : (memerintah para pelayan) "Bereskan kamarku, tata yang rapi. Aku
juga mau didandani kayak Syahrini. Setelah kepergian Ratu Jodha, Jalal
pasti akan menghabiskan malamnya denganku".
Setelah semua rapi, Ruq
tak sabar menunggu Jalal datang. Ruq bahagia sekali membayangkan
hubungannya dengan Jalal akan segera membaik, kembali seperti dulu, saat
dia adalah satu-satunya yang disayangi Jalal. Ketika dari jendela
dilihatnya Jalal berjalan menuju harem, dia segera bersiap-siap. Tik tok
tik tok tik tok, yang ditunggu2 makin mendekat. Ruq makin
berbunga-bunga. Sampai di depan kamarnya, Ruq segera berdiri akan
menyambutnya. Tapi Surabaya betul nasibnya. Lha jebul rem nya Jalal
blong. Bukannya belok malah wussshh bablas ke kamar Jodha.
Huwahahaaa,,,,garuk2 tembok
Jalal sama sekali tidak mengunjungi Ruq meskipun Jodha tak ada. Dia
lebih pilih puasa sambil mantengin lukisan Jodha di kamarnya Jodha
wkwkk. ((Pikir2 kasian juga yak Ruq...apa selalu begitu nasib istri
tua??? *hiks))
Jalal mengangkat Todar Mal sebagai menteri
keuangan. Meskipun Todar beragama Hindu, bahkan merupakan anak buah Shah
Suri, yang membunuh ayahnya. Tapi Jalal sudah melihat sendiri bagaimana
Todar mengatur keuangan dan loyalitasnya kepada pimpinan yang tanpa
syarat. Jalal menerima banyak penolakan dari bangsawan, pejabat maupun
ulama. Namun dia tak peduli. Dia belajar dari kesalahannya sebelumnya,
bahwa siapa saja baik Muslim maupun Hindu bisa menghianatinya. Yang
dibutuhkannya adalah orang2 yang setia tanpa ada tempe dibalik terigu
*mendoan.
Todar melaporkan banyaknya penyelewengan dana yg
dilakukan pejabat. Todar menyarankan Jalal melakukan blusukan. Tapi
syaratnya ngga pake pengawal, ngga pake wartawan >>>>
Peringatan keras!!! Status ini mengandung umpan. Dilarang terpancing!!!
Yang kepancing bakal masuk wajan!! <<<<<
Judulnya
"Blusukan in disguising" dengan senjata andalannya adalah tahi lalat di
pipi!!!!! ((Masyaallaah itu yg punya ide ngasih tahi di pipi Jalal siapa
siiihh pengen tak cuokot tenan....apa kumis dan jenggot itu masih
kurang memuaskan hasratnya untuk memporakporandakan muka
gantengnyaa...asliiii empet bgt liat tahi lalatnya, pengen tak
cabut...hiiiihhhh *balang monitor)).
Udah, episode ini cuman pengen komen ini doang!! *mutung gara2 tai lalat
Home
»
cerita jodha akbar
»
jodha akbar serial
»
sinopsis jodha akbar
» Cerita Jodha Akbar : Eps 231-234 (Tax Pilgrimage Abolition)
Minggu, 21 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar