Part 10
***tangga rumah jodha***
Jodha tertegun mendengar kata-kata Jalal.
"Madhuri Diksit haan...glass painting...aku sedang
memikirkan daftar panjang bakat dan ketrampilanmu yang disebutkan ayahmu
tadi. Kamu itu...sadarkah kamu, kamu punya pesona kecantikan klasik
yang mengagumkan...???"
Kalimatnya begitu mirip dengan sms tak dikenal itu.
"Sadarkah kamu bahwa kamu memiliki pesona kecantikan klasik yang sensual..."
Tiba-tiba...
Ja : "Thank you..."
Jo : "Apa??" Jodha terkejut.
Ja : "Biasanya orang yang dipuji seperti itu akan membalas dengan terimakasih...."
Jo : "Ohh, mm trims.."
Jodha terlalu terpaku dengan kemiripan kalimat keduanya.
Pikirannya tertuju pada sms tak dikenal itu dan sejenak lupa pada dunia
nyatanya. Jadi prasangka Jodha tampaknya semakin benar bukan??
Jo : "Ayo pergi. yang lain sudah menunggu"
Tanpa menunggu Jalal menjawab, Jodha berjalan menuruni
tangga menuju ke teman-temannya yang mungkin sudah kesemutan menunggu
mereka.
***Lobi Bioskop***
Minggu Sore!! Semua line tiket antri.
Line 1 : 'Ganteng-Ganteng Dodol' = ANTRI POOOLLLL.
Line 2 : 'Ada Apa Dengan CakJalal' = ANTRI BANGET.
Line 3 : 'KRRISH 3' = ANTRI biasa ajah
Kalah pamor rupanya Hritik Roshan ama Rajat Tokas. Stand pop corn, stand minuman, stand makanan ringan, kursi tunggu, semua tempat, tak ada yang tidak penuh kerumunan.
Cowok-cowok memutuskan supaya cewek-cewek masuk duluan,
mengambil tempat duduk. Dan mereka akan mengantri untuk membeli pop corn
dan minuman untuk bekal nonton. SETUJU. Gadis-gadis pun masuk duluan.
Baru saja duduk, tiba-tiba Jodha pamit keluar karena katanya ada
sesuatunya yang tertinggal diluar.
Sampai diluar, Jodha mengedarkan pandangan mencari
"sesuatunya". Dan dia menemukannya!! Ohh jadi itu rupanya sesuatunya.
Sesuatu itu adalah seonggok manusia berkaos hijau dengan sweater ungu yang sedang memegang
pop corn ukuran besar di satu tangan dan soft drink di tangan yang lain.
Seonggok manusia itu nampak sedang sibuk ber cit-cat dengan seseorang.
Dan orang yang diajak ber cit cat ituuu jelas berjenis kelamin wanita!!!
Dan baru, lagi!! Dan cantik pula!! Dan nampak kaya juga!! Jodha belum
pernah melihatnya. Mereka tampak sangat akrab. Jalal selalu tersenyum
ceria sambil mendengar gadis di depannya berbicara. Jodha terus
memperhatikan mereka sampai akhirnya gadis itu mengucapkan selamat
tinggal, dan diakhiri dengaaan berpelukaaaann...
Jodha menarik nafas. Mengalihkan pandangannya dari mereka.
Dia merasa heran mengapa pula dia harus peduli dengan semua adegan itu
dan memerlukan diri untuk bertanya-tanya siapa gadis itu. Ia kembali
memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, sambil memperbaiki letak
dupattanya, melingkarkannya ke bahu. Tak lama kemudian Jalal berjalan
mendekatinya, tepat seperti yang sudah diduganya.
Ja : "Hei, kok disini?? Kukira kamu menunggu di dalam"
Jo : (mengangsurkan uang 200 rupee) "Ini, aku mau bayar tiketku"
Ja : "Heeii, nggak usah..." Jalal mempelajari ekspresinya. Tapi tidak ada apa-apa.
Jo : "aku memaksa"
Ja : "baiklah, terserah kamu" Jalal mengangkat bahu, tahu kalau percuma saja berdebat dengan singa betina itu wkwk.
Ja : "Ini ambil dulu. Ini minuman buat Meera, Payal, dan kamu sendiri. Tapi tolong JANGAN kembalikan uangku lagi untuk minuman ini"
Jo : "Oke, thanks. Aku terima" Jodha tersenyum.
Eeeeehh tunggu tunggu dia senyuuumm... Wahaaaa Jalal
kegirangan. Tak menyangka akan mendapat hadiah senyum indah itu hehehh.
Jodha mengambil ke tiga gelas minumannya dan Jalal menerima uang dari
Jodha. Jalal mengeluarkan dompet dan hendak memasukkan uang tersebut
ketika tiba-tiba "BAMM". Rupanya sikunya menyengol seseorang di
belakangnya ketika mengambil dompet.
Sesaat kemudian pemandangan yang tampak adalah seorang anak
kecil yang sedang menangis kencang, dengan pop corn di tangan yang
separuhnya telah tumpah di lantai. Jodha terkejut dan hendak menenangkan
anak kecil itu, tapi tidak jadi. Dia melihat Jalal sudah berdiri di
atas lututnya menghadapi anak kecil itu sambil berusaha menenangkannya.
Ja : "Heiii,, aduh maaf... aku nggak sengaja.. " ((muka melas))
Jodha berdiri saja di tempatnya, menonton. "Wah akan
menjadi drama yang menarik. Aku mau tau apa yang bisa dilakukannya..",
pikirnya.
AK : ((menangis))
Ja : "Hei ssshh ssshhh, udah udah ya jangan nangis..."
AK : "HUWAAAAAAA HUWAAAAA" ((tambah banter))
Ja : "Mati aku!!" ((bergumam sambil berpikir keras))
Ja : "Heii ssshh sshhh, maaf aku ngga sengaja....
AK : "HUWAAAAAAAAAAA MAMAAAA.." ((makin kenceng))
Ja : ((panik)) "Sssssshh ssshhh udah udah diem yaa, nih nih kukasih pop corn gedeee... mau yaaa mau yaa..."
AK : ((tiba-tiba berhenti menangis)) "Okay"
AK : ((lalu menerima pop corn big size dari tangan Jalal dan mengangsurkan pop corn kecilnya yang tinggal separuh)) "Nih buat kamu. Udah ya jangan nangis lagi..!!"
Ja : ((?!$!%!&!*!(!(!!$$?????)) "duueeeengggg" *melongo lalu tepokjidat
Jodha tak bisa menahan tawanya melihat keseluruhan adegan
itu. Dia benar-benar tertawa terkikik. Jalal menoleh melihat ke arahnya.
Dan lagi-lagi aaaaahhhhhh tadi dia senyuuumm dan sekarang tertawa
bahagiaaa.... Wawawaaaaa,,,, jadi kehilangan pop corn itu sama sekali
tak penting dibanding melihat tawa indah dan ekspresi bahagianya yang
tulus itu. Setelah sekian lama dia hanya kebagian muka jutek, ngamuk,
benci dan jengkel!!!
Jalal berjalan mendekatinya.
Ja : ((pura-pura sebel diketawain)) "Lucuu yaaa..huhh"
Jo : "Hihi, yakin ngga mau pop corn lagi?? Mau kubeliin??" ((Sambil masih tertawa tertahan))
Ja : "Hehe, ngga usah. Aku udah kenyang juga tadi makan cire6bng dirumahmu. Udah yuk masuk"
Jo : "ok"
Semua ekspresi Jodha membuat Jalal GGD. Guya-Guyu Dewe. *mendadak gemblung
***Sepanjang Film***
Ribut komentarin scene-scene absurd, ribut ber "woooowww"
ria pada body nya Hritik yang aduhai amboi cetar menbahana badai, ribut
komentarin kostum hero nya hritik, rebutan pop corn, hhmmm... 4 gadis
itu betul-betul berisik di seat premiere. Lain hal dengan 4 cowok di
belakangnya yang relatif lebih diam dengan bahan pembicaraan yang gak
jauh-jauh dari special effect film, grafis, sound dan lain sebagainya
yang ruwet.
Sementara itu, disadari atau tidak oleh personil yang lain,
ada dua ekor manusia yang sedari tadi terus-terusan bermain mata. Jodha
berusaha keras untuk tidak melirik Jalal. Sesuatu yang ternyata sangat
mustahil bisa dilakukannya ((tak jenggung lho mbak!!)). Tanpa bisa
dicegahnya, matanya mulai melirik senyumnya. Ketauan, lantas mlengos.
Enggak kapok, dia melir8k5ik lagi dan memperhatikan saat ia mengobrol
dengan teman-temannya, memperhatikan caranya berkedip!! Ketauan lagi,
melengos lagi. Ketagihan, melirik lagi, memperhatikan ketika ia
menikmati pop corn nya, bahkan mengamati dengan seksama caranya menguap
dan ekspresi bosannya. Haiyyaaahhh, kalo sebanyak itu mah bukan melirik
tapi melotot keleeeus!!!
Setelah berkali-kali, dia mulai ingat pada sms tak dikenal
itu lagi. Membayangkan scene pop corn yang heroik dan mendamaikan hati,
dan membandingkannya dengan sms-sms tak dikenal yang menggundahkan hati.
Galau.
Di sisi lain, Jalal pun tak bosan-bosannya melirik Jodha.
Bedanya, kalo Jodha ketauan Jalal langsung melengos. Tapi kalau Jalal
yang ketauan Jodha, langsung senyum dan tambah nggak berkedip. Bukan dia
yang melengos malu ketauan, tapi yang dilirik yang tersipu-sipu.
Eaalaaahhhh dasar gemblung kabeh. Jalal terpesona dengan begitu bahagia
ekspresi Jodha malam itu. Yaa, dia belum pernah melihatnya dalam
ekspresi seperti itu. Tertawa lepas tanpa ada sedikitpun kebencian dan
amarah di wajahnya. Seandainya saja ekspresi seperti itu didapatnya
setiap hari... Hhmmm seandainya saja hari itu dia bertanya dulu pada
shaguni bai nasibnya hari itu bakal apes atau untung ..
Sesaat kemudian film memasuki waktu jeda. Jodha tersadar
dari lamunannya dan kembali memusatkan perhatian pada obrolan dengan
teman-temannya. Melupakan sejenak kegalauannya beberapa waktu yang lalu.
Sebagian penonton yang lain nampak beranjak dari tempat duduk mereka
untuk mengistirahatkan diri di luar atau ke toilet. Sedangkan mereka
hanya berdiri dan meregangkan otot sebentar. Saat itulah mulai muncul di
layar bioskop promo film Ram Leela...trereeeetttt...
Tiba-tiba...
"Wuuuuuooooohooo...."
Terdengar dengungan dari para penonton saat scene Ram Leela
mulai mempertontonkan adegan ciuman. Ke empat gadis itu tertawa
tertunduk menahan malu mendengar ke empat ekor primata ber kromosom Y di
belakang mereka berdengung penuh semangat.
Tapi entah setan darimana yang merasuki Jodha. Bisa-bisanya
dia tidak bisa menahan diri untuk melirik Jalal pada saat scene
memalukan itu muncul. Dia benar-benar berhasrat melihat ekspresinya saat
melihat scene di layar. Dengan penuh keyakinan gak bakal ketauan, dia
melirik ke belakang. Daannn tereeeeetttt,,, o o aku ketauaaan....
wahahahaaa Jalal menangkap basah lirikannya. Jodha langsung membuang
muka dengan wajah yang pasti nampak merah seperti lampu bangjo jika saja
ruangan itu terang.
"Bodohhhh!!!! Sialan!!" Jodha memaki dirinya sendiri dalam hati.
Jalal tersenyum geli. Wkwkwk
***Parkiran***
Parkiran penuh sesak. Dalam perjalanan menuju mobil, Jalal
berusaha mendekati Jodha. Begitu ia memperoleh kesempatan, langsung saja
diambilnya. Ia berjalan menyebelahi Jodha.
Ja : "Senang??"
Jo : "hu uh" ((sambil mengangguk datar))
Ja : "Nampaknya kita harus lebih sering jalan bareng.., gimana kalau minggu depan?? Ram Leela sudah release. Kalo kamu tertarik sih..."
Hmm, untuk beberapa alasan Jodha nampak agak terganggu
dengan ajakan itu. Mungkin karena film yang ditawarkannya adakah Raam
Lela yang bukan genre nya. Terlalu vulgar. Atau mungkin karena Raam Lela
mengingatkannya pada kekalahannya dalam permainan petak umpet di dalam
bioskop tadi. Atau bisa jadi karena nampaknya Jalal akan mulai
menggunakan alasan nobar untuk mendekatinya. Atau bisa jadi semua
kombinasi alasan itu. Tapi yang terpenting sekarang adalah bagaimana
cara menolaknya!!
Ja : "Jadi aku bisa menterjemahkan diam mu itu dengan ya??"
Jodha melihat secercah harapan di sorot matanya. Tapi
tidak. Dia harus mengatakannya sekarang juga, disini juga. Jodha tak
ingin memberinya harapan palsu. Dia masih terganggu dengan kecurigaannya
pada Jalal. Dan karena itu dia tidak punya keinginan untuk pergi lagi
dengannya dan geng nya.
Jo : "Tidak. Aku tak ingin pergi denganmu lagi. Tolong jangan pernah mengajakku keluar lagi"
Jiaaaahh Jalal bagai kesetrum raket nyamuk. Tak menyangka
sama sekali penolakan itu sedemikian tegas dan gamblang. Ekspresi
wajahnya pun mengatakan hal yang sama.
Ja : "Boleh aku tau alasannya?? Karena ayah ibumu??"Jo : "Bukan hanya itu"Ja : "Jadi??"Jo : "Mm...gimana ya..Kita berbeda Jalal. Keluarga kita, pergaulan kita..."
Wooahh Jalal kecewa. Saangat kecewa. Ia menghentikan
langkahnya dan membuat Jodha berhenti. Ia tidak bisa terima Jodha
menggunakan alasan strata sosial untuk menolak berteman dengannya.
Benar-benar alasan yang tidak masuk akal baginya.
Ja : "Bukannya aku menuduh atau berprasangka buruk terhadapmu, tapi kenapa??? Teman-temanmu tak tampak ada masalah dengan hal itu. Jadi hanya kamu saja yang tampaknya terganggu.."
Jalal menatapnya, menuntut penjelasan yang lebih masuk
akal. Jodha bimbang apakah dia harus mengungkapkan perasaannya atau
tidak.
Jo : "Aku bukan tipemu."
Glodiaaaaakkk maksuteeeee... Jalal kaget gak kira-kira. Sungguh arah pembicaraan ini semakin tak bisa diterkanya.
Ja : "Apa maksudmu ~bukan tipemu~?? Tipe macam apa memangnya aku menurutmu??"
Nada suaranya mulai meninggi, kesabarannya benar-benar
diuji oleh gadis semprul ini. Belum pernah dia merasa se-terganggu dan
se-emosional ini saat berbicara dengan seorang gadis.
Jo : ((membuang muka sambil bergumam)) "Jenis yang suka menggoda perempuan"Ja : ((shock kelas kakap)) "Apaa??!!! Bilang sekali lagi!!!"
Jodha merasa terintimidasi. Atau merasa bersalah?? Melihat sorot mata dan ekspresi marah yang belum pernah dilihatnya itu.
Jo : "Akan kujelaskan kapan-kapan"
Enak aja kapan-kapan!!! Jalal tak sudi menunggu kapan-kapan.
Ja : "No!! Aku mau penjelasan sekarang, disini!!"
Fine!! Dia memaksa meminta penjelasan, maka akan diberikannya.
Jo : "Baiklah. Tapi aku nggak sediplomatis kamu. Jadi maaf kalau aku tak pandai memilih kata-kata. Tapi alasan sesungguhnya aku tak mau keluar denganmu adalah...... karena aku tak percaya padamu, Jalal"Ja : "TAK PERCAYA PADAKU???!!!! Apa maksudmu hah!!"
Jalal setengah berteriak. Gila!! Ini mungkin kata-kata
palling menyebalkan yang pernah dilontarkan orang padanya, terlebih
lagi dari seorang gadis!!! Rasanya seperti dia benar-benar ingin
berteriak saking jengkelnya.
Jodha melihat ekspresi Jalal. Sambil mengeluarkan handphone dari tasnya.
Jo : "Yang kumaksud adalah ini. Kamu yang mengirim ini bukan?"
Jalal mengambil handphone dari tangan Jodha lalu
membacanya. Seketika itu rasanya ingin dilemparkannya benda itu dan
ditinjunya gadis di hadapannya yang sudah berani menuduhnya berbuat
semacam itu....
Bersambung ke part 11.
Wkwkwk, penasaran yaaa?? Kesiaaan...xixixi. Tunggu yak part selanjutnya.... Love uuuuu
DAFTAR ISI :
Beranda
N-J-A-P-A
Sinopsis Jodha Akbar
Tulisan Bebas
DAFTAR ISI :
Beranda
N-J-A-P-A
Sinopsis Jodha Akbar
Tulisan Bebas
"Ke empat gadis itu tertawa tertunduk menahan malu mendengar ke empat ekor primata ber kromosom Y di belakang mereka berdengung penuh semangat." dan disaat kayak gitu, Jodha malah curi kesempatan ngelirik Jalal **pengen tah mbak** ahahahaha
BalasHapusdan beruntung sangat Jodha ketahuan sama Mr. Perfect kita tercinta.... banyak adegan bikin kita Gemblung disini... Sukriya Bunda. ditunggu terus kedatangan Mr. Ipad Man ***sodorin sayur asem, sambel terasi, sama ikan asin** hehehehe
Byuuuhhh thx sarapannya mbaakk...
HapusYa Salammmmmmmmm sopan bener bahasane Bunda Nia, ini kan Dewi Agasshi. hahahahaha :D
HapusLali dew...hehehh
HapusMksih bun ff-nya. . ,
BalasHapusTp lm bgt nggunya. . , tiap hr aq cek ni. . .
D tngguny bun part slnjtnya. . ,
Cek di fp aja mbak. Klo ada update pasti diupload di fp...
BalasHapusMaklum mbak writernya nyambi momong bocil, nyambi urus toko juga hehe
adoohhhh aq bc nya ikutan gemblong hhhhh
BalasHapusmakasih ya mbk....
lanjutan nya jangan lm2 ya..:-)
Gemblong apa gemblung mbaak..
HapusMaksh part 10x.. di tunggu part selanjutnya. Tp jangan lama2 :-)
BalasHapuslanjuuut... ak udah baca versi inggrisnya tp banyak yg gak ngerti... pas baca versi indo'nya jadi lebih seru nih... lanjuut miin tq
BalasHapusDari semua ff jodha akbar yg sdh saya baca, ff ini yg paling lucu & bikin senyum2 ga jelas... gaya bahasa sangat menarik nggak mboseni.... lebih bagus dari versi aslinya.....
BalasHapusLanjut mbak Nia...
Lanjutt mba...lucu bgt bhsnya..bjn cengar cengir kdg ngakak sendiri...hahahaha...tks mba lanjutannya jgn pke lama yee...
BalasHapusLanjutt mba...lucu bgt bhsnya..bjn cengar cengir kdg ngakak sendiri...hahahaha...tks mba lanjutannya jgn pke lama yee...
BalasHapusKirain mo beli cireng lg pas d bioskop
BalasHapuslanjuut dunk nia
BalasHapusDitunggu Kltnya. Trims
BalasHapus