Senin, 12 Januari 2015


Part 10

***tangga rumah jodha***

Jodha tertegun mendengar kata-kata Jalal.

"Madhuri Diksit haan...glass painting...aku sedang memikirkan daftar panjang bakat dan ketrampilanmu yang disebutkan ayahmu tadi. Kamu itu...sadarkah kamu, kamu punya pesona kecantikan klasik yang mengagumkan...???"

Kalimatnya begitu mirip dengan sms tak dikenal itu.

"Sadarkah kamu bahwa kamu memiliki pesona kecantikan klasik yang sensual..."

Tiba-tiba...

Ja : "Thank you..."
Jo : "Apa??" Jodha terkejut.
Ja : "Biasanya orang yang dipuji seperti itu akan membalas dengan terimakasih...."
Jo : "Ohh, mm trims.."

Jodha terlalu terpaku dengan kemiripan kalimat keduanya.  Pikirannya tertuju pada sms tak dikenal itu dan sejenak lupa pada dunia nyatanya. Jadi prasangka Jodha tampaknya semakin benar bukan??

Jo : "Ayo pergi. yang lain sudah menunggu"

Tanpa menunggu Jalal menjawab, Jodha berjalan menuruni tangga menuju ke teman-temannya yang mungkin sudah kesemutan menunggu mereka.


***Lobi Bioskop***

Minggu Sore!! Semua line tiket antri.

Line 1 : 'Ganteng-Ganteng Dodol' = ANTRI POOOLLLL.
Line 2 : 'Ada Apa Dengan CakJalal' = ANTRI BANGET.

Line 3 : 'KRRISH 3' = ANTRI biasa ajah

Kalah pamor rupanya  Hritik Roshan ama Rajat Tokas. Stand pop corn, stand minuman, stand makanan ringan, kursi tunggu, semua tempat, tak ada yang tidak penuh kerumunan.

Cowok-cowok memutuskan supaya cewek-cewek masuk duluan, mengambil tempat duduk. Dan mereka akan mengantri untuk membeli pop corn dan minuman untuk bekal nonton. SETUJU. Gadis-gadis pun masuk duluan. Baru saja duduk, tiba-tiba Jodha pamit keluar karena katanya ada sesuatunya yang tertinggal diluar.

Sampai diluar, Jodha mengedarkan pandangan mencari "sesuatunya". Dan dia menemukannya!! Ohh jadi itu rupanya sesuatunya. Sesuatu itu adalah seonggok manusia berkaos hijau dengan sweater ungu yang sedang memegang pop corn ukuran besar di satu tangan dan soft drink di tangan yang lain. Seonggok manusia itu nampak sedang sibuk ber cit-cat dengan seseorang. Dan orang yang diajak ber cit cat ituuu jelas berjenis kelamin wanita!!! Dan baru, lagi!! Dan cantik pula!! Dan nampak kaya juga!! Jodha belum pernah melihatnya. Mereka tampak sangat akrab. Jalal selalu tersenyum ceria sambil mendengar gadis di depannya berbicara. Jodha terus memperhatikan mereka sampai akhirnya gadis itu mengucapkan selamat tinggal, dan diakhiri dengaaan berpelukaaaann...


Jodha menarik nafas. Mengalihkan pandangannya dari mereka. Dia merasa heran mengapa pula dia harus peduli dengan semua adegan itu dan memerlukan diri untuk bertanya-tanya siapa gadis itu. Ia kembali memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, sambil memperbaiki letak dupattanya, melingkarkannya ke bahu. Tak lama kemudian Jalal berjalan mendekatinya, tepat seperti yang sudah diduganya.

Ja : "Hei, kok disini?? Kukira kamu menunggu di dalam"
Jo : (mengangsurkan uang 200 rupee) "Ini, aku mau bayar tiketku"
Ja : "Heeii, nggak usah..." Jalal mempelajari ekspresinya. Tapi tidak ada apa-apa.
Jo : "aku memaksa"
Ja : "baiklah, terserah kamu" Jalal mengangkat bahu, tahu kalau percuma saja berdebat dengan singa betina itu wkwk.
Ja : "Ini ambil dulu. Ini minuman buat Meera, Payal, dan kamu sendiri. Tapi tolong JANGAN kembalikan uangku lagi untuk minuman ini"
Jo : "Oke, thanks. Aku terima" Jodha tersenyum.



Eeeeehh tunggu tunggu dia senyuuumm... Wahaaaa Jalal kegirangan. Tak menyangka akan mendapat hadiah senyum indah itu hehehh. Jodha mengambil ke tiga gelas minumannya dan Jalal menerima uang dari Jodha. Jalal mengeluarkan dompet dan hendak memasukkan uang tersebut ketika tiba-tiba "BAMM". Rupanya sikunya menyengol seseorang di belakangnya ketika mengambil dompet.

Sesaat kemudian pemandangan yang tampak adalah seorang anak kecil yang sedang menangis kencang, dengan pop corn di tangan yang separuhnya telah tumpah di lantai. Jodha terkejut dan hendak menenangkan anak kecil itu, tapi tidak jadi. Dia melihat Jalal sudah berdiri di atas lututnya menghadapi anak kecil itu sambil berusaha menenangkannya.

Ja : "Heiii,, aduh maaf... aku nggak sengaja.. " ((muka melas))

Jodha berdiri saja di tempatnya, menonton. "Wah akan menjadi drama yang menarik. Aku mau tau apa yang bisa dilakukannya..", pikirnya.

AK : ((menangis))
Ja : "Hei ssshh ssshhh, udah udah ya jangan nangis..."
AK : "HUWAAAAAAA HUWAAAAA" ((tambah banter))
Ja : "Mati aku!!" ((bergumam sambil berpikir keras))
Ja : "Heii ssshh sshhh, maaf aku ngga sengaja....
AK : "HUWAAAAAAAAAAA MAMAAAA.." ((makin kenceng))
Ja : ((panik)) "Sssssshh ssshhh udah udah diem yaa, nih nih kukasih pop corn gedeee... mau yaaa mau yaa..."
AK : ((tiba-tiba berhenti menangis)) "Okay"
AK : ((lalu menerima pop corn big size dari tangan Jalal dan mengangsurkan pop corn kecilnya yang tinggal separuh)) "Nih buat kamu. Udah ya jangan nangis lagi..!!"
Ja : ((?!$!%!&!*!(!(!!$$?????)) "duueeeengggg" *melongo lalu tepokjidat


Jodha tak bisa menahan tawanya melihat keseluruhan adegan itu. Dia benar-benar tertawa terkikik. Jalal menoleh melihat ke arahnya. Dan lagi-lagi aaaaahhhhhh tadi dia senyuuumm dan sekarang tertawa bahagiaaa.... Wawawaaaaa,,,, jadi kehilangan pop corn itu sama sekali tak penting dibanding melihat tawa indah dan ekspresi bahagianya yang tulus itu. Setelah sekian lama dia hanya kebagian muka jutek, ngamuk, benci dan jengkel!!!

Jalal berjalan mendekatinya.

Ja : ((pura-pura sebel diketawain)) "Lucuu yaaa..huhh"
Jo : "Hihi, yakin ngga mau pop corn lagi?? Mau kubeliin??" ((Sambil masih tertawa tertahan))
Ja : "Hehe, ngga usah. Aku udah kenyang juga tadi makan cire6bng dirumahmu. Udah yuk masuk"
Jo : "ok"

Semua ekspresi Jodha membuat Jalal GGD. Guya-Guyu Dewe. *mendadak gemblung


***Sepanjang Film***

Ribut komentarin scene-scene absurd, ribut ber "woooowww" ria pada body nya Hritik yang aduhai amboi cetar menbahana badai, ribut komentarin kostum hero nya hritik, rebutan pop corn, hhmmm... 4 gadis itu betul-betul berisik di seat premiere. Lain hal dengan 4 cowok di belakangnya yang relatif lebih diam dengan bahan pembicaraan yang gak jauh-jauh dari special effect film, grafis, sound dan lain sebagainya yang ruwet.



Sementara itu, disadari atau tidak oleh personil yang lain, ada dua ekor manusia yang sedari tadi terus-terusan bermain mata. Jodha berusaha keras untuk tidak melirik Jalal. Sesuatu yang ternyata sangat mustahil bisa dilakukannya ((tak jenggung lho mbak!!)). Tanpa bisa dicegahnya, matanya mulai melirik senyumnya. Ketauan, lantas mlengos. Enggak kapok, dia melir8k5ik lagi dan memperhatikan saat ia mengobrol dengan teman-temannya, memperhatikan caranya berkedip!! Ketauan lagi, melengos lagi. Ketagihan, melirik lagi, memperhatikan ketika ia menikmati pop corn nya, bahkan mengamati dengan seksama caranya menguap dan ekspresi bosannya. Haiyyaaahhh, kalo sebanyak itu mah bukan melirik tapi melotot keleeeus!!!



Setelah berkali-kali, dia mulai ingat pada sms tak dikenal itu lagi. Membayangkan scene pop corn yang heroik dan mendamaikan hati, dan membandingkannya dengan sms-sms tak dikenal yang menggundahkan hati. Galau.

Di sisi lain, Jalal pun tak bosan-bosannya melirik Jodha. Bedanya, kalo Jodha ketauan Jalal langsung melengos. Tapi kalau Jalal yang ketauan Jodha, langsung senyum dan tambah nggak berkedip. Bukan dia yang melengos malu ketauan, tapi yang dilirik yang tersipu-sipu. Eaalaaahhhh dasar gemblung kabeh. Jalal terpesona dengan begitu bahagia ekspresi Jodha malam itu. Yaa, dia belum pernah melihatnya dalam ekspresi seperti itu. Tertawa lepas tanpa ada sedikitpun kebencian dan amarah di wajahnya. Seandainya saja ekspresi seperti itu didapatnya setiap hari... Hhmmm seandainya saja hari itu dia bertanya dulu pada shaguni bai nasibnya hari itu bakal apes atau untung ..

Sesaat kemudian film memasuki waktu jeda. Jodha tersadar dari lamunannya dan kembali memusatkan perhatian pada obrolan dengan teman-temannya. Melupakan sejenak kegalauannya beberapa waktu yang lalu. Sebagian penonton yang lain nampak beranjak dari tempat duduk mereka untuk mengistirahatkan diri di luar atau ke toilet. Sedangkan mereka hanya berdiri dan meregangkan otot sebentar. Saat itulah mulai muncul di layar bioskop promo film Ram Leela...trereeeetttt...

Tiba-tiba...

"Wuuuuuooooohooo...."


Terdengar dengungan dari para penonton saat scene Ram Leela mulai mempertontonkan adegan ciuman. Ke empat gadis itu tertawa tertunduk menahan malu mendengar ke empat ekor primata ber kromosom Y di belakang mereka berdengung penuh semangat.

Tapi entah setan darimana yang merasuki Jodha. Bisa-bisanya dia tidak bisa menahan diri untuk melirik Jalal pada saat scene memalukan itu muncul. Dia benar-benar berhasrat melihat ekspresinya saat melihat scene di layar. Dengan penuh keyakinan gak bakal ketauan, dia melirik ke belakang. Daannn tereeeeetttt,,, o o aku ketauaaan.... wahahahaaa Jalal menangkap basah lirikannya. Jodha langsung membuang muka dengan wajah yang pasti nampak merah seperti lampu bangjo jika saja ruangan itu terang.

"Bodohhhh!!!! Sialan!!" Jodha memaki dirinya sendiri dalam hati.

Jalal tersenyum geli. Wkwkwk



***Parkiran***

Parkiran penuh sesak. Dalam perjalanan menuju mobil, Jalal berusaha mendekati Jodha. Begitu ia memperoleh kesempatan, langsung saja diambilnya. Ia berjalan menyebelahi Jodha.

Ja : "Senang??"
Jo : "hu uh" ((sambil mengangguk datar))
Ja : "Nampaknya kita harus lebih sering jalan bareng.., gimana kalau minggu depan?? Ram Leela sudah release. Kalo kamu tertarik sih..."

Hmm, untuk beberapa alasan Jodha nampak agak terganggu dengan ajakan itu. Mungkin karena film yang ditawarkannya adakah Raam Lela yang bukan genre nya. Terlalu vulgar. Atau mungkin karena Raam Lela mengingatkannya pada kekalahannya dalam permainan petak umpet di dalam bioskop tadi. Atau bisa jadi karena nampaknya Jalal akan mulai menggunakan alasan nobar untuk mendekatinya. Atau bisa jadi semua kombinasi alasan itu. Tapi yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara menolaknya!!

Ja : "Jadi aku bisa menterjemahkan diam mu itu dengan ya??"

Jodha melihat secercah harapan di sorot matanya. Tapi tidak. Dia harus mengatakannya sekarang juga, disini juga. Jodha tak ingin memberinya harapan palsu. Dia masih terganggu dengan kecurigaannya pada Jalal. Dan karena itu dia tidak punya keinginan untuk pergi lagi dengannya dan geng nya.

Jo : "Tidak. Aku tak ingin pergi denganmu lagi. Tolong jangan pernah mengajakku keluar lagi"

Jiaaaahh Jalal bagai kesetrum raket nyamuk. Tak menyangka sama sekali penolakan itu sedemikian tegas dan gamblang. Ekspresi wajahnya pun mengatakan hal yang sama.

Ja : "Boleh aku tau alasannya?? Karena ayah ibumu??"
Jo : "Bukan hanya itu"
Ja : "Jadi??"
Jo : "Mm...gimana ya..Kita berbeda Jalal. Keluarga kita, pergaulan kita..."

Wooahh Jalal kecewa. Saangat kecewa. Ia menghentikan langkahnya dan membuat Jodha berhenti. Ia tidak bisa terima Jodha menggunakan alasan strata sosial untuk menolak berteman dengannya. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal baginya.



Ja : "Bukannya aku menuduh atau berprasangka buruk terhadapmu, tapi kenapa??? Teman-temanmu tak tampak ada masalah dengan hal itu. Jadi hanya kamu saja yang tampaknya terganggu.."

Jalal menatapnya, menuntut penjelasan yang lebih masuk akal. Jodha bimbang apakah dia harus mengungkapkan perasaannya atau tidak.

Jo : "Aku bukan tipemu."

Glodiaaaaakkk maksuteeeee... Jalal kaget gak kira-kira. Sungguh arah pembicaraan ini semakin tak bisa diterkanya.

Ja : "Apa maksudmu ~bukan tipemu~?? Tipe macam apa memangnya aku menurutmu??"

Nada suaranya mulai meninggi, kesabarannya benar-benar diuji oleh gadis semprul ini. Belum pernah dia merasa se-terganggu dan se-emosional ini saat berbicara dengan seorang gadis.

Jo : ((membuang muka sambil bergumam)) "Jenis yang suka menggoda perempuan"
Ja : ((shock kelas kakap)) "Apaa??!!! Bilang sekali lagi!!!"

Jodha merasa terintimidasi. Atau merasa bersalah?? Melihat sorot mata dan ekspresi marah yang belum pernah dilihatnya itu.

Jo : "Akan kujelaskan kapan-kapan"

Enak aja kapan-kapan!!! Jalal tak sudi menunggu kapan-kapan.

Ja : "No!! Aku mau penjelasan sekarang, disini!!"

Fine!! Dia memaksa meminta penjelasan, maka akan diberikannya.

Jo : "Baiklah. Tapi aku nggak sediplomatis kamu. Jadi maaf kalau aku tak pandai memilih kata-kata. Tapi alasan sesungguhnya aku tak mau keluar denganmu adalah...... karena aku tak percaya padamu, Jalal"
Ja : "TAK PERCAYA PADAKU???!!!! Apa maksudmu hah!!"

Jalal setengah berteriak. Gila!! Ini mungkin kata-kata palling menyebalkan yang pernah dilontarkan orang padanya, terlebih lagi dari seorang gadis!!! Rasanya seperti dia benar-benar ingin berteriak saking jengkelnya.

Jodha melihat ekspresi Jalal. Sambil mengeluarkan handphone dari tasnya.

Jo : "Yang kumaksud adalah ini. Kamu yang mengirim ini bukan?"

Jalal mengambil handphone dari tangan Jodha lalu membacanya. Seketika itu rasanya ingin dilemparkannya benda itu dan ditinjunya gadis di hadapannya yang sudah berani menuduhnya berbuat semacam itu....




Bersambung ke part 11.

Wkwkwk, penasaran yaaa?? Kesiaaan...xixixi. Tunggu yak part selanjutnya.... Love uuuuu

DAFTAR ISI :
Beranda
N-J-A-P-A
Sinopsis Jodha Akbar
Tulisan Bebas

Comments
16 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

16 komentar:

  1. "Ke empat gadis itu tertawa tertunduk menahan malu mendengar ke empat ekor primata ber kromosom Y di belakang mereka berdengung penuh semangat." dan disaat kayak gitu, Jodha malah curi kesempatan ngelirik Jalal **pengen tah mbak** ahahahaha
    dan beruntung sangat Jodha ketahuan sama Mr. Perfect kita tercinta.... banyak adegan bikin kita Gemblung disini... Sukriya Bunda. ditunggu terus kedatangan Mr. Ipad Man ***sodorin sayur asem, sambel terasi, sama ikan asin** hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Byuuuhhh thx sarapannya mbaakk...

      Hapus
    2. Ya Salammmmmmmmm sopan bener bahasane Bunda Nia, ini kan Dewi Agasshi. hahahahaha :D

      Hapus
  2. Mksih bun ff-nya. . ,
    Tp lm bgt nggunya. . , tiap hr aq cek ni. . .
    D tngguny bun part slnjtnya. . ,

    BalasHapus
  3. Cek di fp aja mbak. Klo ada update pasti diupload di fp...
    Maklum mbak writernya nyambi momong bocil, nyambi urus toko juga hehe

    BalasHapus
  4. adoohhhh aq bc nya ikutan gemblong hhhhh
    makasih ya mbk....
    lanjutan nya jangan lm2 ya..:-)

    BalasHapus
  5. Maksh part 10x.. di tunggu part selanjutnya. Tp jangan lama2 :-)

    BalasHapus
  6. lanjuuut... ak udah baca versi inggrisnya tp banyak yg gak ngerti... pas baca versi indo'nya jadi lebih seru nih... lanjuut miin tq

    BalasHapus
  7. Dari semua ff jodha akbar yg sdh saya baca, ff ini yg paling lucu & bikin senyum2 ga jelas... gaya bahasa sangat menarik nggak mboseni.... lebih bagus dari versi aslinya.....
    Lanjut mbak Nia...

    BalasHapus
  8. Lanjutt mba...lucu bgt bhsnya..bjn cengar cengir kdg ngakak sendiri...hahahaha...tks mba lanjutannya jgn pke lama yee...

    BalasHapus
  9. Lanjutt mba...lucu bgt bhsnya..bjn cengar cengir kdg ngakak sendiri...hahahaha...tks mba lanjutannya jgn pke lama yee...

    BalasHapus
  10. Kirain mo beli cireng lg pas d bioskop

    BalasHapus